Kamis, 22 Juli 2021

HAN

 HAN

Oleh: Cila Lia




"Selamat Hari Anak Nasional untuk anak-anak seIndonesia 🤩😍, jadilah anak yang sehat cerdas ceria dan berakhlak mulia" 


Sekilas kita mengenang sejarah Hari Anak Nasional yuu...!

Bangsa Indonesia kerap memperingati Hari Anak Nasional (HAN) setiap 23 Juli. Perayaan ini dilakukan untuk merayakan hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa.

"Di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984," 

Sejarah HAN berawal dari gagasan mantan Presiden Soeharto yang melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa. Sehingga sejak tahun 1984 berdasarkan Keppres RI Nomor 44 Tahun 1984, ditetapkan setiap tanggal 23 Juli sebagai HAN.

Pemerintah juga membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai institusi independen guna melakukan pengawasan dan pelaksanaan upaya perlindungan anak.

KPAI dapat melakukan investigasi terhadap pelanggaran hak anak yang dilakukan negara, hingga memberikan saran dan masukkan secara langsung ke Presiden tentang berbagai upaya yang perlu dilakukan yang berkaitan dengan perlindungan anak.

Sejatinya perjuangan penetapan HAN sudah berlangsung saat Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di era Presiden Sukarno. Kowani merupakan federasi dari organisasi-organisasi perempuan.

Sejak 1951, Kowani melalui salah satu sidangnya sudah menyepakati untuk menyelenggarakan peringatan HAN yang kala itu disebut sebagai Hari Kanak-Kanak Indonesia.

Saat itu, peringatan Hari Kanak-Kanak Indonesia digelar meriah dengan pertunjukan pawai yang dilakukan anak-anak yang disambut Presiden Soekarno di Istana Merdeka.

Sidang Kowani di Bandung tahun 1953 menyepakati penyelenggaraan Pekan Kanak-kanak Indonesia digelar setiap Minggu kedua Bulan Juli, lantaran merupakan waktu luang menjelang kenaikan kelas anak-anak sekolah. Keputusan Kowani juga disetujui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (saat ini Kemendikbud).

HAN pernah diperingati pada 6 Juni sesuai tanggal kelahiran Bung Karno dalam Kongres ke-13 Kowani. Namun, saat rezim Orde Berkuasa peringatan HAN yang kerap berlangsung pada 1-6 Juni itu pun dihapuskan.

Rezim Orde Baru menetapkan HAN pada 23 Juli setelah UU Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak disahkan pada 23 Juli 1979.

Pada saat itu, Hari Kanak-Kanak Indonesia yang telah berganti nama menjadi Hari Kanak-Kanak Nasional turut diganti oleh rezim Orde Baru sebagai HAN. Pada 1984, Presiden Soeharto menerbitkan Keppres Nomor 44 Tahun 1984 yang menetapkan 23 Juli sebagai Hari Anak-anak Nasional.

Nah jadi ingat lagi kan kita akan sejarahnya 🤗🤩


Hari ini tanggal 23 Juli 2021, bertepatan dengan HAN, seperti tahun-tahun sebelumnya kami selalu ikut merayakannya, dan mengisi dengan berbagai kegiatan seru dan asyik. Di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

Namun ada yang berbeda, karena efek pandemi sejak tahun kemarin kami hanya bisa ikut memeriahkan perayaannya lewat dunia maya saja, menyimak kegiatan perayaan peringatan tingkat kabupaten lewat zoom meeting, namun inipun tidak mengurangi kehidmatan dan serunya perayaan, alhamdulillah. 

Bahkan yang tidak kalah seru kami bisa ikutan lomba-lomba anak dan guru lewat maya juga, maasyaa Allah. Ini memberi pengalaman baru dan berbeda bagi kami anak-anak juga guru.

Untuk perayaan memperingati HAN hari ini kami guru dan orang tua siswa mengikuti kegiatan di Zoom dengan rangkaian acara yang tidak kalah seru dari tahun-tahun kemarin.

Diawali webinar pagi dari  jam 7.00 s/d jam 8.00 dengan tema " PERAN GIZI dalam KERJA OTAK", yang disampaikan oleh narasumber hebat Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS. ketua pergizi pangan Indonesia. 

Kegiatan selanjutnya acara inti peringatan HAN dengan diawali sambutan dari  Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si. selaku ketua umum PP Himpaudi (Himpunan pendidik dan tenaga kependidikan Anak usia Dini Indonesia).

Diantara pemaparan bundo Netti  "Saat ini kita orang dewasa dalam tekanan ekonomi, fisik, sosial dan juga mental.  Tapi tahukah, teman-teman, apa yang anak-anak kitra rasakan ditengah hiruk pikuk dinamika pandemic covid-19.  Bagi mereka dampaknya bias permanen dimasa mereka dewasa nanti. Pastikan kita mengendalikan diri sehingga anak tidak stress justru karena sikap lingkungan disekitarnya.  MARI KITA PELUK ANAK-ANAK KITA DENGAN PENUH KASIH SAYANG."

Penuturan beliau selanjutnya "BERMAIN adalah cara efektif anak melepaskan stress yang mereka rasakan dari lingkungannya.  jadikan rumah dan lingkungan sebagai tempat bermain aman, nyaman dan edukatif bagi anak."

Selanjutna penampilan 2 bunda PAUD dari 2 provinsi dalam kegiatan "Membacakan buku" pada anak di lingkungan bunda masing-masing. Yaitu bunda PAUD Jawa Barat dan bunda PAUD Aceh.

Suatu  kebanggaan bagi saya sebagai warga Jawa Barat saat menyaksikan penampilan bunda Cinta Kamil, kereen sekali penampilannya. 🤗😍

Sampailah pada kegiatan yang tidak kalah serunya, yaitu "Celoteh anak di 34 provinsi" di Indonesia.

Satu anak dari 1 provinsi menampilkan kegiatannya di lingkungan masing-masing anak. Ada yang sedang berkegiatan membantu orang tua menangkap ikan di kolam lalu ia menceritakan seputar ikannya. ada anak yang berseragam profesi polisi dan ia bercerita tentang cita-citanya ingin menjadi polisi, ada juga anak yang dengan semangatnya sedang mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar di rumahnya dan lain lain. Mereka sungguh anak yang hebat luar biasa 😍

Maasyaa Allah saya melihat mereka sangat terharu sekaligus sedih 🤗🤩😢. Saya bangga dengan mereka, namun pedih teringat kondisi yag sedang dialami kita semua saat ini, tak terasa air mata menetes di pipi, astaghfirulloh. "Upps....tepis sedihnya ...dan 💪💪 semangaaat..." gumam saya, spontan saya teringat kata-kata motivasi yang selalu saya utarakan pada anak didik saya. 

Kegiatan celoteh anak merupakan kegiatan akhir dari seluruh rangkaian  acara perayaan peringatan HAN hari ini, alhamdulillah selesai sudah acaranya dengan diakhiri penutupan oleh bundo Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si. kembali.


 "Jangan Abaikan Momentum Emas Anak Usia Dini yang Tak Akan Kembali"




Sumber Okezone dan curhat Cila Lia 
Jtn, Ciamis Jabar, 😍

6 komentar:

  1. Tulisan yg kren dan up date.
    Sesuai momen HAN.

    Mari peluk anak kita dan bisikan
    I love you

    BalasHapus
  2. HAN nya tetap penuh keceriaan walaupun harus On Line ya Buu. Kereen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekalih Mz..., Alhamdulillah

      Terimakasih sudah mampir 🙏

      Hapus

Literasi

  Tenunan Kata Penuh Makna 3 Cilalia Setelah melewati perjuangan sangat panjang, sejak tahun 2022, baru rampung bulan ini. Antologi Puisi Pe...