Paitmu Itu

Oleh: Cila Lia

Sakit gigi kena senar, bu uum lagi di jalan
Dari pagi asyik webinar, lupa minum lupa camilan

Dari pagi niatku membuat resume materi kelas menulis ke-3 belum terlaksana ajah. Dari jam 7.00 sampai sekarang aku masih fokus dengan webinar ke PAUD an ".

Sengaja sementara waktu aku fokuskan dulu ke webinar ini, karena materinya yang sedang sangat kubutuhkan untuk bekalku di program PAUD HI nya kami.

"Bu webinar terus...!" sapa suamiku, " iya pa masih materi nich, sampai nanti jam 12.00 kan..!" ..."ini siomai buat ibu..!" lanjut suamiku, "iya pa nanti saya makan ya...!".

Ternyata waktu sudah menunjukkan jam 11.20 lho, aku keasyikan belajarnya sampai lupa ngemil.

Aku beranjak sebentar dari tempat tidur tempat yang paling asyik dan nyaman setiap kali webinar disaat pandemi.

Aku sebentar ke kamar kecil. "Aduh dari pagi aku belum bikin air garam himalaya minuman paforitku "gumamku, "ah jangan kelupaan lagi ah pokoknya selesai dari kamar kecil aku harus bikin."

Masuk kamar lagi, dan menyimak materi webinar lagi.

"Eeh aku lupa ituuu...c siomai ternyata tergeletak di meja ruag tengah dengan masih terbungkus rapi plastik bening, namun sudah posisi ada di dalam mangkok..!"

Mmm...maasyaa Allah..alhamdulillah kalau masalah perhatian ya suamiku sangat perhatian banget, sepulang bepergian dari manapun ia selalu ingat aku dan Mila anakku sekedar membelikan camilan siang, malah suka langsung ia ambilkan wadah dan dihidangkannya.

C siomai seolah berkedip padaku, ia ingin segera aku ambil dan aku eksekusi. Bismillah..kubuka kemasan plastiknya...tara...penampakkan yang sungguh menggiurkan.

Bismillahirrahmaanirrahiim...mm enak sekali rasamu ..., sampai -sampai aku sejenak terlupa akan webinarku. "Upppsss....paitmuuuu ...gumamku...sambil kuterpaku memandang beberapa irisan persegi berwarna hijau di mangkukku, aaah seperti biasa yang sudah lama kukenal dan selalu ada mendampingi c siomai, tapi saat ini 6 potong si pait itu aku lahap juga, dengan harapan menjadi obat atau jamu buat kekebalan tubuhku yang sedang positif terkena c covid.

Ayo kita kenali sejenak tentang si pait itu yuuuk ...🤩😉🤗

Pare adalah salah satu jenis buah labu-labuan yang sering menjadi pelengkap saat menghidangkan siomai. Rasa pare yang pahit membuat banyak orang mungkin tidak menyukainya. Namun, tahukah Anda bahwa pare memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh? Simak artikel ini untuk mengetahui berbagai kandungan nutrisi dan khasiat pare.

Kandungan nutrisi dalam pare

kandungan nutrisi pare

Pare atau yang memiliki nama LatinMomordica charantia merupakan jenis tanaman merambat yang buahnya sering dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau pengobatan. Pare tergolong dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae dengan ciri khas kulit buahnya yang bergerigi.

Selain pare, buah ini juga dikenal dengan berbagai nama di Indonesia, seperti paria, peria, atau pepareh. Dalam bahasa Inggris, pare memiliki nama balsam pear, bitter melon, atau bitter gourd karena cita rasanya yang cenderung pahit.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), per 100 gram pare segar dan dalam kondisi mentah Anda bisa mendapatkan kandungan nutrisi, seperti:

Air: 94,4 gram
Kalori: 19 kkal
Protein: 1,0 gram
Lemak: 0,4 gram
Karbohidrat: 3,6 gram
Serat: 1,3 gram
Kalsium: 31 miligram
Fosfor: 65 milligram
Zat besi: 0,9 miligram
Natrium: 5,0 miligram
Kalium: 277,7 miligram
Tembaga: 0,03 miligram
Zinc: 0,8 miligram
Retinol (Vit. A): 0,0 mikrogram
Beta karoten: 197 mikrogram
Karoten Total: 80 mikrogram
Thiamin (Vit. B1): 0,18 miligram
Riboflavin (Vit B2): 0,04 miligram
Niacin (Vit. B3): 0,4 miligram
Vitamin C: 58 miligram

Manfaat pare untuk kesehatan tubuh

Pare mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin A, C, E, B1, B2, B3, dan B9. Selain itu pare juga mengandung mineral, seperti kalium, kalsium, zinc, magnesium, fosfor, dan zat besi, serta kandungan senyawa antioksidan, seperti fenol, dan flavonoid.

Nutrisi yang terkandung dalam buah pare menjadi bahan makanan ini kaya akan khasiat. Berbagai manfaat pare untuk kesehatan tubuh Anda antara lain seperti di bawah ini.