Rabu, 25 Agustus 2021

Menguak Dapur Penerbit Mayor



1. Judul               : Menguak Dapur Penerbit Mayor
2. Resume ke     : 11
3. Gelombang    : 20
4. Tanggal           : 4 Agustus 2021
5. Tema                : Menguak Dapur Penerbit Mayor
6. Narasumber  : Edi S. Mulyanta


Bismillahirrahmanirrahim 

Alhamdulillah seiring waktu berjalan tak terasa kami peserta kuliah menulis  online gelombang 20 telah sampai di malam pertemuan ke-11. 

Sebelum memulai menyimak materinya, mari berkenalan terlebih dahulu dengan pak narasumber, intip yuuk 👇

https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/biodata-edi-s-mulyanta/

Pak Mulyanta mengelola penerbitan dari tahun 2001 sehingga genap 20 tahun berkecimpung di dunia produksi buku. Sebelumnya beliau adalah penulis lepas yang hidup dari menulis buku. Hal ini menjawab pertanyaan beberapa calon penulis, apakah bisa hidup dari menulis buku.


UU perbukuan

Penulis dan penerbit telah dilindungi undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no. 3 Tahun 2017 yag diikuti oleh Peraturan Pemerintah 2 tahun kemudian yaitu PP No 75 tahun 2019.

Dalam UU no. 3 dijelaskan dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Diatur dengan detail dan kemudin disempurnakan dengan PP No 75 yang lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya.

Apabila ingin menjadi penulis, terlebih dahulu pelajari dengan seksama peraturan pemerintah no 75 tersebut, karena dengan PP ini proses penerbitan buku akan mejadi lebih cepat.

Kenapa lebih cepat? karena didalamnya dijelaskan aturan-aturan yang detail bagaimana sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku.

Selanjutnya, bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah untuk dapat disebarluaskan di outlet-outlet yang menjadi sumber pendapatannya.


Pembagian Mayor dan Minor Secara Alamiah

Pembagian penerbit mayor dan minor sebenarnya tidak ada dalam Undang-undang perbukuan no 3 tersebut. Ini hanya pembagian yang secara alamiah terjadi, dimana penerbit mayor tentu mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit minor.

Oleh Perpustakaan nasional, kemudian digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya.

Dikotomi penerbit mayor dan minor, kemudian terjadi juga di sisi pemasaran bukunya, dimana ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja.

Hal ini diperuncing lagi dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI, yang mensyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya.


Penerbit yang sudah terlanjur beroplah besar tentu tidak ada masalah dengan hal ini, karena memang skala produksi dan skala mesin produksinya memang sudah terlanjur besar, sehingga untuk memenuhi pasar nasional tidak terlalu sulit.


Pola Distribusi di Masa Pandemi

Outlet toko buku, merupakan sarana pemasaran yang cukup efektif.  Di Era pandemi ini ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, dimana saluran outlet yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi korban dari keganasan virus Covid 19, karena ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan.

Di sisi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis, sebenarnya tidak ada masalah yang cukup berarti dari sisi penerimaan naskah baru. Di era pandemi ini, naskah masih saja mengalir dengan cukup baik. Mungkin karena banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku.

Tuntutan untuk tetap produktif kepada para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan baik. Yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan kover hingga produksi buku cetak.


Outlet toko buku fisik banyak terkendala kebijakan pemerintah, sehingga secara otomatis proses penerbitan buku menjadi melambat menyesuaikan dengan kondisi output penjualan buku yang melambat.

Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya.

Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.

Sebelum hari raya 2021, perkembangan penjualan buku cukup baik, membuat banyak penerbit menaruh harapan yang cukup tinggi pada saat itu. Setelah hari raya, ternyata gelombang Covid mengembalikan penjualan buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga kami sebagai penerbit akhirnya harus mencoba outlet-outlet baru. 


Beberapa trik efektif dilakukan penerbit:

1. Identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. 

2. Kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya adalah menjadi mutlak diperlukan 

untuk dapat ditawarkan hasil tulisannya tersebut ke penerbit.

3. mereposisi produksi buku fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetapi menyesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif.

Hal ini tentunya memberikan kesempatan yang lebih lebar kepada calon penulis untuk mencoba memasukkan era baru ini, dimana produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik.


Range produksi disesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri.

Di samping itu, penjualan online cukup membantu untuk tetap menjaga cash flow dan yang paling penting mencoba untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesemptan untuk terbit menjadi lebih luas.

Ingin lebih tahu? Ayo kunjungi di bukudigital.my.id untuk melihat-lihat buku-buku digital yang telah diproduksi Andi beliau.


Trik Cepat Terbitkan Buku

Salah satu trik untuk mempercepat terbit adalah mengikuti arahan dari PP 75, yaitu melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan sangat membantu dalam proses editorial di sisi penerbit.



Sedangkan editorial di sisi penerbit adalah,


Rangkuman Tanya Jawab:

  • Syarat utama naskah dapat diterima oleh penerbit mayor, *Syarat materi,  utama dalam sebuah tulisan adalh tulisan harus 'Baik' dan 'Unik', baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan.*Syarat fisik, Buku sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya. *Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.
  • Kekurangan penrebit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak.
  • Trik naskah dapat deal dengan cepat, semua penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive market sendiri.
  • Trik bagi penulis pemula agar naskah bisa terbit di penerbit mayor, sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta 'Kata - atau meminta 'Comment' yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover buku.
  • Proses penerbitan standar dengan rerata antrian: Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku paralel dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir distribusi 1- 2 bulan.
  • Penerbit mempunyai _kokpit_ untuk mengawasi tingkat daya serap di pasar. Biasanya dilaporkan oleh toko buku bahwa buku tersebut masuk di rak, diminati atau di Best Seller dan akan lebih terlihat saat pembayaran royalty buku. Ada standar perhitungan tertentu dari penerbit, yang dapat menentukan buku ini diminati atau tidak.
  • Di penerbit Andi tidak ada jasa revisi, karena faktor jumlah produksi yang banyak. Sehingga sudah tidak ada waktu lagi untuk melakukan revisi ataupun perbaikan.
  • Dalam menentukan naskah biasanya _First In FIrst Out_ akan tetapi banyak faktor yang dapat mengganggunya, seperti adanya even penulis, adanya pembiayaan dari penulis, adanya kepentingan tertentu dari penulis misalnya untuk mengurus kepangkatan, Beban Kerja Guru atau dosen.
  • Penerbit buku, adalah hanya perantara saja. Semua tergantung penulis, sehingga posisi penulis sangat vital sekali dalam mengahasilkan sebuah buku. Sehingga sebagai penulis pemula pun, kepercayaan diri harus mulai diasah, dengan menghasilkan karya terbaik.
  • Penerbit mayor mempunyai target penerbitan naskah pada setiap bulan/tahunnya.
  • Royalty penulis adalah 10% dari harga buku yang dikeluarkan oleh penerbit. Akan dibayarkan setiap 6 bulan setelah tanggal terbit dan selanjutnya sampai buku tersebut habis terjual
  • Dalam memutuskan buku terbit atau tidak ada unsur gambling di dalamnya walaupun telaah data penting untuk menghindari resiko buku tidak laku.
  • Novel saat ini masih menarik dan stabil penjualannya. Seperti roman percintaan, happy ending dan horror. Tema-tema kolosal, tema intrik dan konflik, pada dasarnya kurang diminati, kecuali konflik kolosal imajinatif masih diminati walaupun nulisnya cukup susah bagi penulis.
  • Tema-tema tentang Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, HOTS, masih sangat menarik untuk dimasuki. Kreatifitas penulis adalah kuncinya. Semakin menarik tema tersebut diolah, penerbit akan semakin tertarik untuk menerbitkannya. 
  • Trik penjualan buku agar terjaga baik, rajin memberikan definisi, pengertian, penjelasan supaya dirujuk oleh penulis lain.

Alhamdulillahirabbil 'alamiin 



Mbak Tutut dan kak Lilis

Dandan menor untuk pak mayor

Jangan takut untuk menulis

Pasti bisa terbit di Minor ataupun Mayor


Sakit dagu kak Lilis

Pake masker baru dari si Lolho

Jangan ragu jadi penulis

Dilindungi UU dan permen lho..




Jatinagara Ciamis Jabar, 4 Agustus 2021

Cila Lia 










2 komentar:

Literasi

  Tenunan Kata Penuh Makna 3 Cilalia Setelah melewati perjuangan sangat panjang, sejak tahun 2022, baru rampung bulan ini. Antologi Puisi Pe...