Saat aku duduk santai di kursi kayu ruang tamuku, dengan keadaan pintu depan setengah terbuka, tiba-tiba makhluk kecil itu berlari dengan kencangnya sambil bersuara agak keras beda dari biasanya.
"Kenapa dia ya..?" gumamku. "Apa ada hal yang membuat dia takut...?" fikirku lagi.
Di ruang tamu dia berputar-putar, dia gelisah dan bersuara semakin sering. "Meooong...meooong...!" suaranya semakin keras dan dia mendekati pintu kamar depan. Makin lama suaranya makin keras.
"Hai..haii olok (bayi)...!" panggilan kecil buat dia, si kucing kecil berusia 5,5 bulan. "Olok lapar ya...?" Dia menoleh kearahku. Kenapa aku baru sadar kalau dia belum makan siang. Sejak pagi selesai makan paginya dia tidur terus dengan nikmatnya.
"Ayoo olook kita makan ya...!" ajakku sambil berlari kecil ke arah lemari makanannya, diapun ikut berlari manja di belakangku.
Aku siapkan ikan tongkol rebus untuknya. Daaan mulailah dia melahap menu makan siangnya..."nyam...nyam.." suaranya terdengar lucu dan menggemaskan.
"Meoong..meoong.. !" tak lama datang si bungsu kakak si olok, lalu si amang omnya si olok, lanjut si teteh mamanya si olok. Daaan...akhirnya mereka makan siang bareng.
Maasyaa Allah...alhamdulillah bahagianya hatiku melihat mereka 🤗🤗🤩😍😍
asyiknya punya keluarga kucing, meong....
BalasHapusIya om asik sekali ..., Yang 4 lagi mereka masih main di luar om...😃
HapusBahasanya mengalir mudah dipahami,
BalasHapusMantap, luar biasa..tema sederhana tapi di racik menjadi bacaan yang menarik...
👌👍👍
Terima kasih bapak ...sudah mampir🙏🤩
HapusSesuai isi hati dan fikiran 😃 spontan pak ...
Pintar juga cara 'olook' mau makan. Beraksi dulu dan dapat perhatian 👍👍👍
BalasHapusIya bun si olok sangat pintar ..
HapusTerima kasih sudah mampir bun 🙏🤩