Rabu, 07 Juli 2021

SWAB


Swab

Oleh: Cila Lia


Selesai minum obat pagi, suka ngantuk tak tertahan. Lep...tertidur..., Tiba-tiba ada yang manggil manggil namaku, "neng lia...neng liaa....!"

Sontak kuterbangun sekaligus kaget. "Siapa yang memanggilku ya...?" .

Terburu-buru aku keluar rumah, pas kulihat "eeh teh haji...!" Dia pegawai puskesmas desaku.

"Ayo neng...sekarang kita SWAB ya..., nanti ditunggu di puskes ku teteh ya...!" ajak dia padaku. Dia berdiri di halaman rumah dengan jarak +-1,5 M.

Terrr...langsung aku lemes dan mulas, aku kaget mendengar kata SWAB, astaghfirulloh. Padahal dari kemarin aku ingin sekali di SWAB, tapi kalau disuruhnya dadakan gini jadi zupper sutressan. 

"Aduuh aku takut teh, kok jadi kaget gini ya...!" Jawabku

"Iiih gak usah takut neng..., Biar tenangan kan, biar cepet ketahuan hasilnya, jadi harus cepet-cepet di SWAB nya. 

"Huuuhaaaah...huuhhaaaah..." aku menarik nafas panjang beberapa kali biar agak tenangan fikiran dan perasaanku..

"Baiklah teh...saya akan ke puskesmas sekarang...bersama suami dan Mila..!" ucapku.

"Iyaa...teteh tunggu ya...!" jawab teh haji lagi.

Tergesa-gesa aku berganti baju, memakai jilbab dan membawa tas. Anakku Mila yang masih tertidurpun jadi semangat bangun dan buru-buru berganti baju. Apalagi Mila memang sudah sejak lama ingin sekali di SWAB, akupun kalah berani dari dia.

Setelah siap, berangkatlah kami ke puskesmas dengan berkendaraan motor. 

Di puskesmas kami menunggu 30' untuk memulai kegiatan SWABnya, kami menunggu dulu orang-orang yang akan di SWAB juga, supaya kumpul dulu semua.

Sambil menunggu orang lain, aku berjemur di halaman terbuka depan puskesmas, "maasyaa Allah waktu yang tak sia-sia!" ucapku pada Mila anakku, "Allah mengirim sinar matahari menjelang siang yang agak terik, hingga kita bisa sambil berjemur disini nak!" ucapku lagi.

Setelah oran-orang yang akan di SWAB sudah kumpul semua, kamipun dipanggil satu persatu. Aku memperhatikan mereka yang duluan ditindak, "ternyata sebentar sekali ya..dicolek hidungnya!"  gumamku pelan pada anakku Mila.

Aaah aku jadi makin berani dan gak takut lagi. 

Dan tibalah giliranku dipanggil. Aku duduk dan ditindak, cuma terasa gatal saja di hidungku saat sesuatu alat yang mirif cutten bat berukuran panjang itu  dimasukkan ke dalam hidungku yang sebelah kanan. 

Dan berhasiiiiil....., aku beraniiii, aku gak takut lagiiiii...., alhamdulillah 🤗🤗🤩🤩

Dilanjut anakku dan suamiku yang ditindak. Setelah selesai kami langsung pulang ke rumah.

Kami masih menunggu hasil SWABnya, semoga saja negatif semua, aamiin 🤲😉



Kisahku dipetang Rabu, di Jatinagara Ciamis. 

Cila Lia belajar menulis 🙏🤩🤗😍

2 komentar:

Literasi

  Tenunan Kata Penuh Makna 3 Cilalia Setelah melewati perjuangan sangat panjang, sejak tahun 2022, baru rampung bulan ini. Antologi Puisi Pe...