Jumat, 27 Agustus 2021

Jangan Memaksaku



Jangan Memaksaku
Bagian 2

"Enam bulan sudah aku menjadi bagian di PAUDku, aku tambah pintar, tambah banyak tahu, melalui kegiatan asik..seru dan menyenangkan terus aku mengeksplorasi segala hal. Kebebasan yang bu guru berikan buat anak-anak didiknya disetiap kegiatan main kami sangat berarti...dan mengesankan, takkan aku lupakan sampai dewasaku nanti."

Di sekolah PAUD ku aku makin betah saja, semangatku pergi sekolah dan belajar bersama teman. Bu guru sangat lembut dan baik pada murid-muridnya, termasuk padaku. Sepertinya tak ingin pulang ke rumah, karena senangnya berkegiatan di sekolah. Namum setiap jam 10.00 aku harus pulang, karena kegiatan di sekolah berakhir. Aah sayang sekali....

"Hati-hati ya de..., sebelum main jangan lupa ganti baju ketika sampai di rumah, harus tidur siang juga ya biar sehat kalau sudah capek main, cuci tangan dan kaki, juga harus tambah pinter makannya...biar de Aldi tambah tinggi dan kuat." Pesan bu guru padaku sebelum ku beranjak meninggalkan kelasku.

"Dadaaah bu...." ucapku sambil melambaikan tangan membalas lambaian tangan bu guru.

Ku biasa berjalan kaki ketika berangkat atau pun pulang sekolah, karena rumahku tak jauh dari sekolah. Aku dituntun ibu saat berjalan, ibu sangat hawatir aku berlari-larian apalagi ketika kami melewati jalan raya yang cukup ramai di depan yayasan PAUD ku.

Tetiba aku tak sengaja terjatuh, "gedebug..." badanku tengkurep di tanah halaman rumah tetangga. Aku tak sengaja lengah. " Aldiiii ....banguun..., kotor tuuh baju kamu, nakal...!" sambil aku dibantu bangun oleh ibuku.  "Aku tertunduk sedih.., tangan dan bajuku kotor." 

Sepanjang jalan menuju rumah ibu ngomel-ngomel. Aku tambah sedih. Tapi aku hanya terdiam tidak bisa apa-apa. Air mataku berlinang. 

Sesampai di rumah, ibu masih terus omelin aku. Tapi sebari ibu mengajakku mencuci tangan dan kakiku yang kotor dan membantuku berganti baju. 

"Aldii....main yuuk!" di luar terdengar suara Yusuf memanggilku untuk ngajak main. "Bentar yaa cuf....!" jawabku...

"Boleh main...tapi jangan lari-larian, janga main tanah, awas kotor lagi bajunya baru ibu ganti, jangan nakal ya kalau main...!" nasehat ibu buatku. "Iya bu..." sahutku.

Dan alhaamdulillah aku dibolehkan main ke rumah Yusuf oleh ibu, walau ibu suka banyak melarang aku ini dan itu...


Adzan dzuhur berkumandang, aku dijemput ibu pulang. Sampai di rumah tak lupa cuci tangan dan kaki. Lalu aku makan siang dengan telur dadar kesukaan buatan ibu. Aku makan disuapin ibu. Pas di tengah waktu makan...aku ingat, "bu aku mau belajar makan sendiri saja ya bu..." kata bu guru aku harus mulai belajar makan sendiri". "Aaah nanti berantakan kalau makan sendiri dan lama Aldi...!", makan disuapin ibu saja. 

Lalu ku tidur siang sampai sore. Bangun jam 15.00. Aku mandi sore dan berpakaian koko rapih. Aku belajar pergi ke sekolah diniyyah dengan teman-teman. Tapi aku suka malu-malu, jadi aku masih ditungguin ibu ngajinya, walau sekolah diniyyahnya dekat dari rumah.

Setiap shalat magrib aku diajak ibu ke mesjid depan rumah. Aku ikut shalat berjamaah. Jam 19.00 aku biasa belajar dibimbing ibu. Aku diajarin membaca buku baca 1. 

Bersambung....



Jtn. Ciamis 290821

Cila Lia 🤗🤩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Literasi

  Tenunan Kata Penuh Makna 3 Cilalia Setelah melewati perjuangan sangat panjang, sejak tahun 2022, baru rampung bulan ini. Antologi Puisi Pe...